Selasa, 29 Desember 2009

Selamat Tahun Baru 2010




Besok, Kamis 31 Desember adalah hari terakhir di taun 2009. Ga terasa waktu begitu cepat berlalu. Perasaan sedih hadir manakala saya merasa belum berbuat yang terbaik untuk orang2 yang kusayang di tahun ini. Ironi dan harapan selalu hadir di setiap pergantian tahun. Setahun lalu, ketika tahun 2009 awal datang dan mulai menyapa, disambut oleh mansyarakat dunia dengan sejuta harapan baru sama dengan datangnya tahun baru, malam pergantian tahunpun disambut dengan luarbiasa, ada yang mengawali tahun dengan kontemplasi dan refleksi ada yang dituangkan dalam agenda mabit bersama, adapula yang cukup dengan duduk merenung sendiri menyepi untuk berkontemplasi, namun ada pula banyak kalangan yang menyambut tepat pukul 00.00 tahun 2009 dengan pesta hura-hura, ( saya sendiri waktu ini menghabiskan malam pergantian tahun di jalan tol Semarang, karena saat itu sedang perjalanan ke rumah nenek di Purwokerto bersama keluarga. Meski waktu itu adalah tahun baru pertama kali bersama suami, namun bagi kami merayakannya adalah bukan hal yang utama, namun kami sempat rehat sebentar sekedar "make a wish" meskipun di tepi jalan). Bagaimanapun cara orang menyambut momen tahun baru, semuanya sama, tidak terlepas dari satu harapan yaitu, semoga tahun depan lebih baik dari tahun sekarang / kemarin. Namun seiring perjalanan waktu, harapan untuk menjadi lebih baik itu ada yang kemudian terus dikobarkan sehingga menjadi spirit dan terus terngiang dalam benaknya bahwa tahun ini harus lebih baik, namun tak sedikit pula yang melaluinya dengan sebatas angan-angan kosong di awal tahun tanpa ada proses konkrit untuk mewujudkannya, ya itulah orang yang disebut orang yang merugi atau bahkan celaka menurut peng-inspirasi kita (hmmm...semoga kita bukan satu diantara type ini). Dalam mengarungi tahun 2009 begitu banyak peristiwa yang mungkin jelas sangat kontradiktif dengan wish, yang sempat terucap di awal tahun itu, banyak sekali kejadin yang sangat memilukan, ironi. Namun apabila ditimbang-timbang ternyata banyak sekali duka yang datang, yang tidak masuk dalam "wish list" kita tentunya. Setiap menjelang pergantian tahun hingga awal tahun baru kita, bahkan seluruh dunia meniup terompet, seolah hendak menyaingi terompetnya malaikat Israfil. Wallahu'alam ( alhamdulillah saya tidak pernah tertarik untuk sekedar meniup terompet, apalagi membelinya).  Bagaimanapun orang menyikapi moment pergantian tahun, dengan refleksi ataupun pesta, semuanya membawa harapan bahwa tahun berikutnya harus lebih baik dari tahun sebelumnya, keinginan seperti itu fitrah. Jika memang berbagai agenda yang dilakukan dalam rangka menutup tahun 2009 dan menyambut 2010 di lakukan dengan mengikuti hati nurani, seharusnya banyak orang yang malu ketika mereka melakukan penyambutan yang hebat, dahsyat, apakah mereka hanya berpikir bahwa tahun baru itu hanya sebatas malam dimana berpindahnya waktu dari 24:00 ke 00:00, sungguh tahun baru tidak sesempit itu, banyak yang harus dilakukan dan dipersiapkan untuk perjalanan 8760 jam berikutnya, sepanjang tahun adalah tahun baru, tahun baru bukanlah hanya pada tanggal 1 melainkan seluruh tanggal yang tertera dalam kalender hingga satu digit angka di belakang bilangan tahun kembali berubah. Harapan perubahan menuju lebih baik janganlah hanya dihabiskan hanya dalam hitungan jam di awal pergantian tahun dan setelah itu lupa, kemudian kembali menjalani rutinitas dan tidak sadar bahwa dirinya memiliki harapan besar di awal tahun. Menyematkan harapan perbaikan dan perubahan itu perlu sehingga tetap terpatri dan semangat untuk menuju lebih baik tidak hanya terbersit di awal tahun, karena harapan terus terngiang sepanjang tahun untuk terus melakukan perbaikan dan perubahan yang terwujud konkrit dalam tindakan. Anyway... saya ucapkan Selamat Tahun Baru 2010, semoga membawa berjuta harapan baru buat kita semua. Amin.
<< mohon maaf apabila ada kata yang kurang berkenan>>





Tidak ada komentar:

Posting Komentar